Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 01:38:05【Tempat Makan】191 orang sudah membaca
PerkenalanDirektur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara menjadi pembicara dalam acara diskusi bertajuk

Ini sebenarnya kesempatan. Banyak negara yang mulai membuka terhadap ekspor besi-baja dari Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Center of Economic and Law Studies (Celios) mendorong penguatan industri besi dan baja, obat tradisional serta makanan dan minuman (mamin) guna menjaga momentum ekspor nasional yang tumbuh signifikan 11,41 persen secara tahunan pada September 2025.
"Ini sebenarnya kesempatan. Banyak negara yang mulai membuka terhadap ekspor besi-baja dari Indonesia. Terutama bagi produsen besi-baja yang memang mematuhi standar untuk melakukan dekarbonisasi industri," kata Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira Adhinegara dihubungi di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekspor yang tinggi ini, pemerintah perlu memberikan dukungan terkait sertifikasi Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM) agar sektor besi dan baja bisa memperkuat perdagangan ke pasar Uni Eropa.
Sementara untuk industri obat tradisional atau fitofarmaka, potensi yang bisa dikembangkan oleh produsen domestik masih cukup besar, mengingat bahan baku yang dimiliki melimpah di tanah air.
Selain itu dengan melakukan penguatan industri obat tradisional, bahan baku obat yang selama ini tercatat masih 94 persen dipenuhi melalui impor, turut bisa dipenuhi secara domestik.
Sektor mamin, lanjut Bhima, saat ini tengah menghadapi tekanan daya beli, namun sektor tersebut melakukan strategi penurunan ukuran produk (down size) guna menjaga daya saing.
Bima berharap pemerintah memberi perhatian terhadap tiga sektor manufaktur itu berupa penguatan sertifikasi internasional, insentif fiskal, serta menerapkan proteksi pasar dari masifnya produk impor.
"Ini sebenarnya ada momentum untuk relokasi industri," ucapnya.
"Nah ini perlu insentif-insentif fiskal yang harus lebih tepat sasaran," kata dia lagi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia mengalami keuntungan atau surplus selama 65 bulan berturut-turut atau sejak Mei 2020, dengan nilai keuntungan kumulatif Januari-September 2025 sebesar 33,48 miliar dolar AS atau sekitar Rp558 triliun.
Keuntungan kumulatif yang diperoleh Indonesia sejak awal tahun hingga September 2025 ini berasal dari total ekspor sebesar 209,8 miliar dolar AS atau Rp3,49 kuadriliun dan impor di periode yang sama sebanyak 176,32 miliar dolar AS atau Rp2,93 kuadriliun.
Untuk nilai ekspor tersebut meningkat 8,14 persen secara tahunan, dengan penyumbang utama oleh nilai ekspor industri pengolahan atau manufaktur sebanyak 167,85 miliar dolar AS atau Rp2,8 kuadriliun.
Khusus untuk neraca dagang September 2025, BPS mencatat Indonesia mencatatkan keuntungan 4,34 miliar dolar AS atau Rp72 triliun, dengan komposisi ekspor 24,68 miliar dolar AS atau Rp411 triliun dan impor 20,34 miliar dolar AS atau Rp339 triliun.
Baca juga: Ekonom: RI perlu daya tawar lebih agar AS beri tarif rendah bagi sawit
Baca juga: Ekonom soroti dampak turunnya tarif dagang AS-China bagi Indonesia
Baca juga: Celios: Magang bergaji UMP harus percepat transisi ke pekerjaan formal
Suka(57379)
Sebelumnya: Klasemen Grup H: peluang Indonesia U
Selanjutnya: Pedagang pasar Legi Parakan gelar kirab seratus tumpeng
Artikel Terkait
- Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia
- BGN Pasaman Barat apresiasi SPPG yang mulai bagikan MBG
- Ahli gizi sebut zat besi penting bagi peningkatan performa olahraga
- Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024
- DPR ingatkan Kemenhan agar gandeng BPOM distribusi vitamin ke SPPG
- Mendag: TEI 2025 catat 8.045 pembeli dari 130 negara
- Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi
- Pakar IPB paparkan nutrisi susu untuk tingkatkan gizi pada Program MBG
- BPKN wajibkan pelaku usaha patuhi regulasi keamanan pangan
- Mahasiswa USU cipngakan wadah makanan dari limbah sawit dan daun pepaya
Resep Populer
Rekomendasi

Wamen Kabinet Merah Putih dukung ajang JMFW 2026

Pemkab Bogor mantapkan infrastruktur dan sertifikasi dapur MBG

PBB: Dana kemanusiaan global 2025 baru terpenuhi 21 persen

Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI

Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

IDAI serukan pemetaan dampak perubahan lingkungan bagi kesehatan anak

Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI